Kenali Depresi Perinatal dan Cara Mengatasinya

Momen kehamilan dan kelahiran bayi merupakan suatu anugerah yang begitu berarti bagi perempuan. Momen ini merupakan saat membahagiakan bagi sebagian besar perempuan. Namun, tahukah Anda terkadang masa kehamilan dan kelahiran bisa menyebabkan seseorang menjadi tertekan hingga depresi?

Keadaan dimana seseorang merasa tertekan hingga depresi ketika hamil dan melahirkan disebut sebagai depresi perinatal. Lalu bagaimana penjelasan tentang depresi perinatal tersebut? Anda bisa menyimak informasi arti perinatal dalam kesehatan dan juga tentang depresi perinatal dalam artikel berikut ini.

Arti Perinatal dalam Kesehatan

Perinatal
Perinatal

Sebelum membahas tentang depresi perinatal, Anda perlu mengetahui terlebih dulu arti perinatal dalam kesehatan. Perinatal dapat diartikan sebagai suatu masa dimana seseorang mengalami kehamilan dengan usia kandungan 28 minggu hingga ke masa tujuh hari sesudah hari kelahiran.

Pada masa perinatal ini, kondisi kesehatan fisik dan psikologis dari seorang perempuan harus benar-benar dijaga. Pada masa ini, perempuan akan merasa mudah lelah dan juga mudah merasa cemas. Oleh karena itu, jika fisik maupun psikologi tidak dijaga kesehatannya maka akan menyebabkan munculnya depresi perinatal.

Apa Itu Depresi Perinatal?

Setelah mengetahui tentang arti perinatal dalam kesehatan, Anda mungkin bertanya-tanya apa itu depresi perinatal? Depresi perinatal dapat diartikan sebagai suatu gangguan suasana hati yang bisa dialami oleh seorang perempuan selama kehamilan atau setelah melahirkan.

Bahkan ada sebuah penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists yang menyebutkan bahwa depresi perinatal bisa terjadi pada setiap 1-7 perempuan, dan menjadi suatu komplikasi paling umum selama kehamilan dan pascapersalinan.

Perubahan suasana hati hingga kondisi ekonomi bisa menjadi faktor yang dapat menyebabkan timbulnya depresi perinatal. Suasana hati yang mudah berubah, merasa cemas tentang kehamilan yang sedang dijalani bisa saja merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jika terjadi secara terus menerus dan berlarut-larut, bisa saja ini merupakan gejala dari depresi perinatal.

Depresi Perinatal
Depresi Perinatal

Ada beberapa gejala umum yang kerap terjadi pada penderita depresi perinatal, diantaranya sebagai berikut.

  • Sering menangis tanpa sebab
  • Kesulitan tidur
  • Mudah merasa lelah
  • Tidak nafsu makan
  • Kehilangan minat pada hal yang disukai
  • Merasa cemas berlebihan
  • Tidak merasa memiliki ikatan dengan bayi
  • Mudah putus asa
  • Menjadi pemarah
  • Berkurangnya kemampuan untuk berpikir logis
  • Muncul keinginan untuk bunuh diri

Cara Mengatasi Depresi Perinatal

Depresi perinatal tentunya sangat menganggu, oleh karena itu jika Anda maupun orang di sekitar Anda mengalami gejala depresi perinatal maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:

1 Jangan Membebani Diri

Anda tentunya merasakan mudah lelah saat masa perinatal, oleh karena itu jangan paksakan diri Anda untuk mengerjakan segalanya sendiri. Sebaiknya kerjakan apa yang sanggup Anda kerjakan dan jika Anda merasa kewalahan, baik saat mengurus Si Kecil atau pekerjaan rumah, sebaiknya meminta bantuan pasangan atau orang-orang terdekat Anda.

2. Cukup Istirahat

Anda perlu istirahat dengan cukup pada masa perinatal. Oleh karena itu, jika si Kecil sedang tertidur, Anda bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur. Jika si Kecil begadang pada malam hari, Anda bisa meminta bantuan kepada pasangan untuk bergantian menjaga si Kecil.

3. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Pada masa perinatal, sangat penting bagi Anda untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi. Selain bagus bagi kesehatan Anda juga dapat memperbaiki mood, sehingga Anda tidak mudah mengalami depresi perinatal.

4. Curhat dengan Orang Terdekat

Cara terakhir untuk mengatasi depresi perinatal adalah dengan mengungkapkan perasaan yang Anda alami ke orang terdekat, bisa ke pasangan, keluarga, maupun teman dekat. Selain itu, Anda juga bisa Anda bisa bertukar cerita dengan ibu baru lainnya. Dengan cara ini, beban pikiran Anda pun bisa terasa ringan.