Virulensi Adalah: Berikut Pengertian dan Faktornya

arti virulensi adalah

Virulensi adalah takaran daya suatu mikroorganisme atau virus untuk menularkan penyakit. Tubuh hewan termasuk manusia menyediakan lingkungan yang dicocok bagi pertumbuhan beberapa mikroorganisme.

Hal ini karena tubuh hewan atau mansuia kaya akan nutrisi organik dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme heterotrof. Disamping itu lingkungan tubuh menyediakan kondisi pH, tekanan osmotik, dan temperatur yang relatif konstan.

Walaupun demikian tubuh hewan tidak harus dianggap sebagai satu lingkungan bagi pertumbuhan mikroorganisme yang umum. Setiap daerah atau organ berbeda secara kimia dan fisik dari daerah lain, jadi menyediakan suatu lingkungan yang selektif dimana lebih disukai bagi mikroorganisme tertentu.

Kulit, saluran pernapasan, saluran gastrointestin, dan yang lainnya menyediakan kondisi kimia dan fisik yang sangat beragam dimana mikroorganisme yang berbeda dapat tumbuh secara selektif.

Lebih lanjut, hewan memiliki suatu perbedaan mekanisme pertahanan yang berbeda yang bertindak untuk mencegah atau menghambat masuk dan tumbuhnya mikroorganisme. Mikroorganisme yang akhirnya berkolonisasi dengan baik dapat mengembangkan cara untuk menghindari mekanisme pertahanan tersebut.

Pengertian Virulensi

Virulensi adalah takaran daya suatu mikroorganisme atau virus untuk menularkan penyakit.

Faktor Virulensi

Faktor virulensi adalah suatu produk hasil pembentukan regulasi gen yang memungkinkan suatu mikroorganisme untuk mempertahankan diri di dalam sel inangnya dan meningkatkan potensinya untuk menyebabkan penyakit.

Faktor virulensi bakteri patogen beberapa bakteri mengeluarkan bahan atau senyawa yang mendukung virulensinya, yang memiliki struktur khusus. Namun, pada beberapa mikroorganisme, komponen yang membuat virulensi tidak jelas dan tidak diketahui. Beberapa faktor virulensi bakteri patogen yang sudah diketahui adalah sebagai berikut:

  • Faktor Virulensi yang Berperan dalam Kolonisasi Dalam interaksi antara bakteri patogen Gram-negatif dengan organisme tingkat tinggi, struktur permukaan bakteri (fimbria, flagela, antigen kapsul, enzim, dan komponen membran luar) memainkan peranan penting yang sama fungsinya dengan faktor-faktor pada jaringan inang. Struktur permukaan penting dalam hal virulensi bakteri, terutama kemampuannya melekat kemudian pembentukan koloni sebagai tahap awal infeksi.
  • Faktor virulensi dari beberapa mikroorganisme diketahui karena menghasilkan enzim ekstraseluler. Meskipun bukan enzim ekstraseluler tunggal yang membuktikan kemampuannya menjadi faktor yang bertanggung jawab untuk virulensi, tapi tidak diragukan bahwa sebagai enzim memainkan beberapa peran dalam proses patogenik diantaranya kemampuan bakteri patogen untuk memasuki jaringan.

Beberapa jenis enzim ekstraseluler diantaranya:

 1) Hialuronidase. Enzim inin dapat membantu patogen memasuki jaringan inang dengan menghidrolisis asam hialuronat, suatu senyawa esensial yang membantu mengikat sel hidup bersamasama. Karena itu, enzim tersebut dihubungkan sebagai faktor pengurai. Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Clostridium perfringens menghasilkan hyaluronidase.

2) Lechitinase merupakan suatu enzim yang menghancurkan berbagai sel jaringan, khususnya sel darah merah, dengan menghidrolisis lipid membran. Sebagai contoh, virulensi dari Clostridium perfringens pada bagian ini, untuk menghasilkan lechitinase.

 3) Collagenase , juga dihasilkan oleh C. perfringens, merusak kolagen, suatu serat jaringan pada otot, tulang, dan kartilago. Kolagen menyediakan mekanisme saringan dimana sel jaringan hidup berada.

Bertindak sebagai suatu bahan dalam plasma untuk memindahkan fibrinogen menjadi fibrin. Ini menyebabkan perpindahan fibrin ke sekitar sel bakteri, jadi melindunginya dari aksi sel fagosit inang. Bakteri virulen adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan mampu menyerang jaringan tubuh sehingga menyebabkan penyakit parah.

Virulensi sendiri merupakan derajat kemampuan suatu patogen oportunistik untuk menyebabkan penyakit Bakteri virulen ini mempunyai faktor virulensi sehingga mampu menyebabkan suatu penyakit dan dapat dikatakan lebih viruen dari yang lain.[2] Sel Streptococcus pneumoniae yang memiliki kapsul bersifat virulen dan menyebabkan pneumonia, sebaliknya yang tidak berkapsul bersifat avirulen.

Related articles:

Seorang sarjana yang mendedikasikan dirinya di bidang ilmu keperawatan dan kedokteran.